Di yang era modern ini, genre musik
classic rock seakan hanya dinikmati beberapa kalangan saja, dikarenakan tekanan
dan tuntutan para musisi yang harus mengikuti pasar dan trend yang ada. Padahal
apabila kita melihat ke masa
lalu, sebenarnya genre musik yang identik dengan teknik vocal yang tinggi dan
sulit ini, merupakan genre musik yang sangat berpengaruh pada perkembangan era
musik rock modern.
“Tercatat
berbagai musisi besar dunia yang sangat berpengaruh pada era musik rock modern
sekarang ini, seperti Deep Purple, White Lion, Guns N’ Roses, Cinderella, Led
Zeppelin dan masih banyak lagi. Tentu kita juga tidak bisa melupakan
konstribusi musisi lawas seperti The Beatles, The Tielman Brothers, Elvis
Presley, dan lainnya karena antara genre musik blues, rock and roll dan classic
rock semuanya saling berhubungan“
ujar
Dovhie, Letter Rock.
Genre
musik classic rock tetap bisa dinikmati karena laki banget dan terlihat gahar, serta
sudah banyak cafe yang memainkan live musik classic rock. Genre musik classic
rock seakan membawa kita kembali bernostalgia pada masa kejayaannya sekitar
tahun 70-80an. Di Indonesia terdapat berbagai musisi besar yang memainkan musik
classic rock, seperti Slank, Edane, Power Slave, Boomerang, /Rif, dan masih
banyak lagi serta musisi lokal Serang dan Cilegon Letter Rock dan B-Circle.
Kita semua tentunya tidak
mempungkiri perubahan waktu, begitupun musik rock. Apakah perbedaannya classic
rock dan modern rock itu? Perbedaan yang sangat terlihat tentunya dari fashion.
Pada era tahun 70-80, musik rock atau yang sekarang ini kita sebut classic rock
identik dengan fashion hippie, karena mencerminkan kebebasan. Namun sekarang
ini lebih fashion glam atau gahar seperti pakaian serba hitam.
Yang paling terasa perbedaan musik
genre classic rock dan rock modern tuntunya dari sound dan efeknya. Genre musik
classic rock cenderung menghasilkan sound yang lebih simple karena memakai efek
langsung dari amplifer dan lebih crunch, sedangkan genre musik modern rock
lebih mengkombinasikan dengan berbagai genre lainnya serta tidak melupakan
estetika pentatonicnya.
Ada berbagai hal yang membuat genre
classic rock tetap memiliki penggemar setia bahkan memunculkan
komunitas-komunitas pencinta dan koleksinya, yah itu karena penciptaan lagunya
yang dibuat sedetail mungkin, tidak memperdulikan keadaan pasar bahkan cenderung
melawan arus dan musisi classic rock dahulu melakukan rekaman musik secara live
dan apabila melakukan kesalahan maka akan diulang proses rekaman lagunya dari
awal kembali.
Perkembangan genre musik classic
rock khususnya di Cilegon dan Serang bisa disebut berada pada zona nyamannya
dan lebih mudah dinikmati dalam lingkup komunitas. Terdapat berbagai komunitas
yang menjadi tali penghubung antar pecinta genre musik classic rock,
diantaranya Edane Freaks, PMRC, Jamrud Fans, Boomers Cilegon dan masih banyak
lagi.
Letter Rock yang digawangi oleh Dovhie Bagas, Bang Bocit dan Dendi Prasetyo sebagai salah satu band lokal Cilegon yang tetap konsisten bermain musik dengan genre classic rock yang dikombinasikan dengan rock n’ roll, ingin membagikan cerita perjalanan bandnya yang melawan arus dan berbeda dari band-band lokal lainnya. Sebagai sebuah band yang telah melalang buana dengan genre classic rock dan digawangi oleh Bagas Dovhie, Bang Bocit, Dendi Prasetyo selama 4 tahun bukanlah perkara mudah.
“Letter Rock
termotivasi oleh banyak band, diantaranya GNR, Bon Jovi, White Snake, White
Lion, The Beatles dengan mengkombinasikan genre rock and roll,” tambahnya.
Dovhie
menambahkan, Letter Rock ingin menunjukkan dan kreativitas dengan music classic
rock. Letter Rock berpesan kepada seluruh band untuk konsisten di jalurnya
masing-masing dan saling support. Untuk mencari eksistensi, doa orang tua dan rambut
panjang itu sangat diperlukan.
Nah Sobat Kepooo,
kalian kangen dengerin musik bergenre classic rock? Tunggu aksi Letter Rock di
Cilegon Cloth Festival pada 29 November – 3 Desember 2017 di Lapangan Bonakarta
(Bona), Cilegon. (RF)

No comments:
Post a Comment
Komen di sini yuk, Sob..